Jumat, 27 September 2013

Edisi momong







Hati Wanita


Wanita marah bukan berarti ia pemarah melainkan hatinya tengah terluka.

Wanita yang cenderung diam bukan berarti ia egois dan cuek atau acuh tak acuh melainkan diam lebih baik darinya.

Ketika Hati wanita tersakiti mungkin susah di gambarkan dengan apapun namun hancurnya hati wanita.

Ketika tersakiti lebih dari sekedar gelas yang terjatuh dari atas menara "Prakk".

Ketika hati wanita tersakiti tak banyak yang dapat ia lakukan yang ia tahu hanyalah setetes air mata membasahi pipinya. yang ia tahu hanyalah dadanya terasa sesak yang ia tahu hanyalah Sebuah tanda Cinta-Nya.

Jika kau ingin mengenggam nya maka genggamlah dengan halus jika kau ingin melepaskan nya, maka lepaskanlah dengan perlahan karna ia adalah makhluk yang sangat rapuh.

jika di ibaratkan kaca maka jangan terlalu kasar membersihkan nya karna ia akan menjadi buram jika kau meletakan nya.
jangan kau banting karna ia akan pecah begitupun hati wanita.

Jumat, 05 April 2013

Andai HARI INI aku DIMAKAMKAN



Hari ini aku mati,
Perlahan....Tubuhku ditutup tanah.
Perlahan....Semua pergi meninggalkanku....
 
Masih terdengar jelas langkah2 terakhir mereka,
Aku sendirian, Ditempat gelap yang tak pernah terbayang
Sendiri....Menunggu pertanyaan malaikat.....
Belahan hati, belahan jiwa pun pergi
Apalagi sekedar kawan dekat atau orang lain.
Aku bukan siapa2 lagi bagi mereka...
 
Sanak keluarga menangis, Sangat pedih,
Akupun demikian,Tak kalah sedih...
Tetapi aku tetap sendiri,
Disini menunggu perhitungan.
Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
Dan maaf pun tak bakal didengar
Aku benar2 harus sendiri...
 
Ya Allah...Jika engkau beri aku satu lagi kesempatan,
Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
Untuk aku perbaiki diriku, 
Aku ingin memohon maaf pada mereka....
Yang selama ini telah merasakan zalimku,
Yang selama ini sengsara karena aku,
Tersakiti karena aku....
 
Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan...
Yang bahkan kumakan,
Ya Allah beri lagi aku beberapa hari milik-Mu
Untuk berbakti kepada Ayah dan Ibuku tercinta....
Teringat kata2 kasar dan keras yang menyakitkan hati mrk
Maafkan aku Ayah dan Ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu.....
 
Beri juga Ya Allah aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku, Menyenangkan sadara2ku
Untuk sungguh2 beramal sholeh
 
Aku sungguh ingin bersujud dihadapanMu lebih lama lagi...
Begitu menyesal diri ini
Kesenangan yang pernah kuraih dulu,
Tak ada artinya sama sekali...
 
Mengapa kusia2kan waktu hidup yang hanya sekali itu...?
Andai aku bisa putar ulang waktu itu....
 
Aku dimakamkan hari ini,
Dan ketika semua menjadi tak termaafkan
Dan ketika semua menjadi terlambat,
Dan ketika aku harus sendiri...
Untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab dan dikumpulkan di Padang Mashar....
 
01 Mei 2012
Puisi Almarhum Remy Soetansyah (Wartawan Senior)
Wafat 30 Oktober 2012 

Rabu, 03 April 2013

3 a.p.r.i.l in memoriam

Duhai kekasih hati
Kugubahkan nasyid ini
Sebagai tanda cinta suci
Dalam naungan Ilahi

Hari demi hari
Bersamamu kulewati
Dalam suka dalam duka
Dalam meniti ridloNya

Ikrarkan bersama
Untuk tetap dijalanNya
Bahtera rumah tangga
Tladankan rasul muia

Didik putra-putri
Sebagai amanah Ilahi
Bekali akhlak Imani
Jadikan mukmin sejati
Insya Allah..



g.a.i.d.a.n 2 bulan-an




















Senin, 01 April 2013

g.a.i.d.a.n 2 minggu-an









A : Aku tidak menyukai istriku lagi!
B : Pulang dan cintailah dia.

A : Anda tidak mengerti ttg aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia.

A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?

A : Tentu saja (dengan mantap)
B : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu pulang dari Rumah Sakit & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu.
Apakah menurutmu dia sungguh-sungguh­­­ menikmati itu semua?

A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur?
Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukain­ya.

Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu.

Hanya Komitmen yang membuat Cinta menggebu-gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa.

Ust Aidil Heryana 

Jumat, 22 Maret 2013

Cinta.......
 aku ingin tua bersamamu
 menatap anak-anak yang meneruskan jejak kita
tanpa perlu sesaat pun merasa khawatir 
hatimu pergi meninggalkanku

Benarkah Tugas Istri adalah Sumur, Kasur dan Dapur ?



Beberapa hari yang lalu saya terhenyak melihat status FB seorang akhwat yang menuliskan - setelah menghadiri sebuah kajian keluarga sakinah- : dengan banyaknya potensi seorang wanita, Islam memuliakannya dengan sumur kasur dan dapur. Deg .. begitu kesan pertama saya setelah membaca status tersebut. Bayangan kekhawatiran saya segera berkelebat, jika sebuah kajian keluarga sakinah saja bisa menyimpulkan hal semacam itu, jangan-jangan apa yang ada dalam benak sebagian suami pun tak jauh berbeda.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para ummahat, wanita, dan istri yang selalu ikhlas menunaikan tugas-tugas domestik di atas, nyaris tanpa keluhan, namun sejatinya tidaklah demikian cara Islam memperlakukan wanita, apalagi jika itu disebut dengan cover kewajiban mulia. Bisa jadi ada pandangan yang berbeda seputar hal ini, yaitu ketika ditanyakan : benarkah tugas atau kewajiban istri adalah sumur, kasur dan dapur ? Atau dalam istilah yang populer berarti cuci baju, piring, membersihkan rumah, masak dan pelayanan kebutuhan biologis ?.

Untuk menjawabnya, yang menjadi acuan saya cukuplah sebatas yang disimpulkan oleh Dr. Wahbah Zuhaily, pengarang masterpiece fiqh perbandingan madzhab yaitu Fiqh Islamy wa Adillatuhum dimana beliau menyampaikan bahwa kewajiban nafkah pada istri adalah lima hal :

Pertama : Makan minum dan Lauk pauk
Yang perlu digaris bawahi di sini adalah tugas suami menghadirkan makan, minum dan lauk pauk kepada istri, artinya yang siap saji dan dinikmati oleh sang istri, jika perlu sekalian disuapi hingga tugas istri lebih mudah, tinggal membuka mulut saja. Yang disalah pahami selama ini adalah, suami menghadirkan bahan makanan dan sayuran mentah plus bumbu, lalu menjadi kewajiban istri -yang mungkin sudah lapar- untuk berjibaku terlebih dahulu di dapur sebelum akhirnya sukses bisa menikmati makanan tersebut. Sekali lagi ini bukan untuk mempermasalahkan para istri yang asyik dan menikmati perannya di dapur. Hanya sekedar menjelaskan kepada para suami, betapa mulianya mereka selama ini memasak makanan yang semestinya diterima dari suami berupa makanan siap saji.

Kedua : Pakaian
Dalam hal ini tidak banyak permasalahan, tinggal secara teknis para istri dan suami bisa bermusyawarah tentang kebutuhan pakaian yang semestinya. Kenapa tidak banyak permasalahan, karena sebagian besar pakaian didapat dari membeli jadi atau pesan di penjahit, bukan sang istri yang langsung mengerjakan dengan tangannya sendiri.

Ketiga : Tempat Tinggal
Perlu diperhatikan karena kenyamanan sang istri tentu berada di keluarga yang dicintainya. Jangan sampai ketenangan keluarga terganggu karena hadirnya orang lain bersama, atau terlampau terbatasnya rumah yang ditinggali, yang menghadirkan kepenatan berlebih dan gelisah tanpa ujung. Rasulullah SAW juga mengakui bahwa rumah yang lapang nan nyaman termasuk kebahagiaan dunia yang layak untuk diusahakan. Suami wajib menyiapkan rumah untuk istri, meskipun untuk sementara dalam bentuk kontrakan.

Keempat : Layanan Khadimat / Pembantu Rumah Tangga
Ini hal yang menarik, ternyata menyediakan PRT atau mereka yang membantu istri termasuk kewajiban nafkah suami. Hal ini bisa dipahami karena keterbatasan seorang istri untuk mengurus rumah yang ditinggali, apalagi jika sudah ada anak-anak buah hati yang berjajar mengantri di belakang. Tidak ada pilihan selain untuk menyediakan asisten bagi sang istri, terlebih jika sang istri mempunyai potensi yang luar biasa untuk berkontribusi bagi masyarakatnya.

Kelima : Alat Kebersihan dan Perabot Rumah Tangga
Saat ini banyak pekerjaan rumah yang menjadi luar biasa ringkas dengan hadirnya kecanggihan teknologi, yang mau tidak mau atau suka tidak suka sangat membantu sebagian tugas kerumahtanggaan yang biasanya dihandel oleh sang istri. Sebut saja setrika, mesin cuci, kompor gas, pembersih debu, dan lain sebagainya, ternyata merupakan bagian dari nafkah yang harus disiapkan oleh seorang suami.

Walhasil, kesimpulan dari lima aplikasi nafkah suami kepada istri versi Dr. Wahbah Zuhaily menghasilkan satu getaran hebat dalam hati saya pribadi, betapa istri saya selama ini telah melakukan banyak hal mulia yang sebenarnya menjadi 'pekerjaan rumah' atau tugas bagi seorang suami untuk menyiapkannya.

Tanpa pemahaman di atas, bisa jadi yang terjadi adalah seorang istri yang kepayahan, bukan saja karena melahirkan dan menyusui berkali-kali, namun juga ditambah seabreg kegiatan rumah tangga yang takkan pernah bisa usai diselesaikan. Bersedih mendengar beberapa ummahat meninggal karena sakit dalam waktu dekat ini. Tentunya semua adalah bagian dari takdir yang harus kita terima dengan sepenuh kesabaran. Namun tentu sekerat hikmah dan pengingatan bisa kita ambil dan tunaikan, yaitu bisa jadi karena secara umum kita belum terlampau sadar untuk menjaga dan mengecek kesehatan secara berkala, ataupun bisa jadi juga karena proses 'pelemahan bertahun-tahun' yang tidak disadari karena aktifitas melahirkan, menyusui, dan ditambah lagi urusan 'sumur kasur dapur' yang dijalani dengan begitu tulus mulia.

Semoga bermanfaat dan salam optimis.

Hatta Syamsudin
Penulis, Pengajar Pesantren Mahasiswa Arroyan Solo, Trainer Motivasi Keislaman dan Keluarga Romantis.

Gaidan belajar jalan (10 bulan)


Jumat, 08 Maret 2013

Nasyid tentang ibu





#sering kami putar di mobil...dan anak2pun suka menyanyikannya#

Kamis, 28 Februari 2013

Pepaya bang rifqi....

Waktu rumah selesai direnovasi...sekitar awal januari 2012, bang rifqi menanam pohon pepaya kecil di depan rumah he he...meskipun halaman sempit tapi masih pengin punya tanaman. Sedang abi memesan pohon kelengkeng ditanam sebelahan sama ppohon pepaya. 

Menjelang akhir tahun 2012 pepaya mulai berbuah...kelengkeng juga berbunga...tapi banyak rontok karena angin dan hujan. Naaa...sekarang pepaya sudah menampakkan hasilnya...senengnya makan pepaya hasil tanaman sendiri. Tambah seneng bisa bagi ke tetangga juga....alhamdulillah...




Foto-foto g.a.i.d.a.n

gaidan asyik makan ice cream

lihat...gaidan sudah pinter naik tangga rumah

 gaidan digendong sama abi

 pulang kantor gaidan lagi bobok....denger suara bangun langsung nemplok sama ummi

 yang lain asyik mancing...ummi sama gaidan asyik makan es kelamud...

ini gaidan lagi mandi...

hahaiii gaidan seneng naik2 jendela

gaidan mau belajar...nyobek kertas jg butuh keahlian ya dek...

Senin, 18 Februari 2013

Si adek...

g.a.i.d.a.n.........
bulan ini si dedek usianya sudah satu tahun
sudah pinter jalan looh....naik turun tangga juga bisa
malah suka meniru gerakan koprol...tanpa wow tentunya..he he

gaidan paling seneng main kuda2an di punggung ummi
seneng lagi kalo ngutik2 hidung ummi...
tentu saja ummi menghindar karena geli..
si dedek malah makin semangat...girang banget kalo sampe berhasil
tapi dia akan terlihat sangat puas...kalo bisa diam2
tanpa sepengetahuan kami menuju tangga...
dia akan tersenyum dan tertawa menggoda...
ah dek...bukan nggak boleh...
tapi karena kami masih khawatir...
dikau tuh masih bayi....
hmmmmm gemesssss deh


Mas Nafis.....

Mas Nafis sekarang udah gede...enduts perutnya
ya...memang badannya paling gempal di antara saudaranya
anaknya juga paling semangat....
kemauannya keras.....pokoknya kalo udah ada maunya susah dinego

Mas nafis juga lucu...banyak celetukannya yang bikin kami tersenyum
seperti minggu kemarin pas lagi makan siang bareng abinya
sementara dia aku suapin...bilang ke abinya...
"enak ya masbro....( huruf r belum begitu jelas )
tentu dengan mimik dan nada yg lucu...
ha ha...tentu saja kami tertawa...
begitu selama makan siang...beberapa kali diulanginya

mas nafis juga paling seneng main perang2an/berantem/gulat2an
tapi belum bisa mbedain kayaknya....adeknya sering jadi sasaran
ummi abi juga nggak luput dari incaran...
suatu ketika lagi gulat2an sama abi...
ah...abi bisa meringis kena tendangan dan pukulan si mas...
giliran sudah dikunci sama abi...si mas nggak bisa berkutik lagi...
eh tiba2 keluar celetukan...sopan bi...sopan bi...
ha ha ha...tentu saja kami nggak bisa nahan tawa...
orang berantem kok disuruh sopan....
analisaku sih...mungkin dia sama temennya suka main perang2an di sekolah
nah...mungkin ustadzahnya bilang....mas..yang sopan ya...
hi hi...anak sholih....